masukkan script iklan disini
Pelaut Online - Ratusan nelayan asal Indonesia yang bekerja pada kapal penangkap ikan di Taiwan melaksanakan shalat Ied sebelum melaut.
"Ada sekitar 600 nelayan yang masih bisa ikut shalat Id di sini," kata Dian Ramadani, pengurus Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia, Rabu (6/7/2016) saat dihubungi, seperti dikutip dari Antara.
Shalat Idul Fitri para nelayan Indonesia ini dilaksanakan di Masjid An Nur yang berada di Pelabuhan Donggang, Pingtung, Taiwan Selatan, Shalat Ied dimulai pada pukul 06.45 waktu setempat atau 05.45 WIB.
Donggang merupakan kota pelabuhan terbesar di Taiwan selatan. Di sana terdapat sekitar 1000 orang nelayan asal Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal pencari ikan milik warga setempat.
Mereka 'menyulap' lantai dua tempat penampungan para nelayan menjadi masjid. Selain beribadah, masjid tersebut dimanfaatkan sebagai madrasah bagi para nelayan yang mayoritas berasal dari pesisir utara Pulau Jawa.
Sementara itu, shalat Ied yang berlangsung di Pelabuhan Nanfang Ao, Yilan, Taiwan, diikuti sedikitnya 700 orang nelayan asal Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini banyak kapal yang sandar. Jadi, jumlah jemaah lebih banyak dibandingkan tahun lalu," kata Basir selaku panitia penyelenggara shalat Ied di TPI (tempat pelelangan ikan) Pelabuhan Nanfang Ao.
Selain kedua tempat tersebut, para nelayan Indonesia di Pulau Penghu dan Kabupaten Taitung juga menggelar shalat Ied sebelum menjalankan aktivitas sehari-hari.
Halaman Stasiun Utama Taipei masih menjadi tempat favorit penyelenggaraan shalat Ied para Warga Negara Indonesia (WNI) yang beragama Islam.
Sedikitnya 3.500 WNI melaksanakan shalat Ied yang diselenggarakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di poros transportasi tersibuk di Taiwan tersebut.
Shalat yang digelar dalam tiga gelombang itu dimulai pada pukul 06.30 waktu setempat. Masing-masing gelombang berlangsung sekitar satu jam, termasuk persiapan dan pembacaan khutbah.
"Tahun ini majikan memberikan izin lebih lunak. Kalau dulu saat Lebaran tidak jatuh pada hari MInggu, para TKI, khususnya yang perempuan hanya diberikan izin tidak masuk kerja setengah hari atau bahkan ada yang hanya diizinkan hanya waktu shalat," kata Tarnia Tari, Ketua PCI Fatayat NU.
Saat bulan puasa, para TKI mendapat perhatian dari para majikannya dengan memberi waktu istirahat kerja lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Besarnya perhatian majikan terhadap para TKI dalam menjalankan ibadah ini dilatarbelakangi oleh imbauan pemerintah Taiwan melalui Perhimpunan Muslim China. (source Antara)
Mungkin itulah Artikel Berita Hari ini dan terimakasih telah baca postingan Pelaut: Nelayan Indonesia di Taiwan Laksanakan Shalat Ied Sebelum Melaut
"Ada sekitar 600 nelayan yang masih bisa ikut shalat Id di sini," kata Dian Ramadani, pengurus Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia, Rabu (6/7/2016) saat dihubungi, seperti dikutip dari Antara.
Shalat Idul Fitri para nelayan Indonesia ini dilaksanakan di Masjid An Nur yang berada di Pelabuhan Donggang, Pingtung, Taiwan Selatan, Shalat Ied dimulai pada pukul 06.45 waktu setempat atau 05.45 WIB.
Donggang merupakan kota pelabuhan terbesar di Taiwan selatan. Di sana terdapat sekitar 1000 orang nelayan asal Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal pencari ikan milik warga setempat.
Mereka 'menyulap' lantai dua tempat penampungan para nelayan menjadi masjid. Selain beribadah, masjid tersebut dimanfaatkan sebagai madrasah bagi para nelayan yang mayoritas berasal dari pesisir utara Pulau Jawa.
Sementara itu, shalat Ied yang berlangsung di Pelabuhan Nanfang Ao, Yilan, Taiwan, diikuti sedikitnya 700 orang nelayan asal Indonesia.
"Alhamdulillah, hari ini banyak kapal yang sandar. Jadi, jumlah jemaah lebih banyak dibandingkan tahun lalu," kata Basir selaku panitia penyelenggara shalat Ied di TPI (tempat pelelangan ikan) Pelabuhan Nanfang Ao.
Selain kedua tempat tersebut, para nelayan Indonesia di Pulau Penghu dan Kabupaten Taitung juga menggelar shalat Ied sebelum menjalankan aktivitas sehari-hari.
Halaman Stasiun Utama Taipei masih menjadi tempat favorit penyelenggaraan shalat Ied para Warga Negara Indonesia (WNI) yang beragama Islam.
Sedikitnya 3.500 WNI melaksanakan shalat Ied yang diselenggarakan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Taiwan dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di poros transportasi tersibuk di Taiwan tersebut.
Shalat yang digelar dalam tiga gelombang itu dimulai pada pukul 06.30 waktu setempat. Masing-masing gelombang berlangsung sekitar satu jam, termasuk persiapan dan pembacaan khutbah.
"Tahun ini majikan memberikan izin lebih lunak. Kalau dulu saat Lebaran tidak jatuh pada hari MInggu, para TKI, khususnya yang perempuan hanya diberikan izin tidak masuk kerja setengah hari atau bahkan ada yang hanya diizinkan hanya waktu shalat," kata Tarnia Tari, Ketua PCI Fatayat NU.
Saat bulan puasa, para TKI mendapat perhatian dari para majikannya dengan memberi waktu istirahat kerja lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Besarnya perhatian majikan terhadap para TKI dalam menjalankan ibadah ini dilatarbelakangi oleh imbauan pemerintah Taiwan melalui Perhimpunan Muslim China. (source Antara)
Mungkin itulah Artikel Berita Hari ini dan terimakasih telah baca postingan Pelaut: Nelayan Indonesia di Taiwan Laksanakan Shalat Ied Sebelum Melaut