masukkan script iklan disini
Pelaut Online - Berita duka yang kami kutip dari sentral14.com bahwa anak buah kapal bernama Bambang Riyanto (31), seorang Chip officer kapal tagboat tewas, Jumat (07/10/16).
Insiden tersebut terjadi di muara Satui sekira jam 06.00 Wita saat kapal tugboat bernama Prime 162 menarik kapal tongkang bermuatan batu bara milik PT.PNTS.
Rekan korban, Jamal mengatakan, ketika itu hujan sangat deras disertai angin kencang, air sungai sangat deras dan posisi kapal goyang.
" Saya bersama korban posisi berhadapan memegang tali tambat. Dia mendorong tali dan saya menarik tali.
Ketika tali masuk baling-baling dan menggulung mengencang, terjadi sentakan dan menghantam leher sebelah kanannya.
Dia pun terlempar mengenai dinding kapal. Dia pun terkapar. Sempat saya memanggil kapten untuk minta pertolongan namun korban tewas seketika," terangnya.
Anggota polairud, Brigadir M.Rifani dan Brigadir Eko Deswantoro kepada awak media menerangkan, sekira jam 06.30 Wita ada laporan kecelakaan kerja diatas kapal, setelah itu kami langsung menuju lokasi.
" Saat bekerja, mereka sudah mengunakan peralatan keselamatan," ujarnya.
Setelah proses pemeriksaan di Puskesmas Satui, sekira jam 14.00 Wita, mengunakan ambulance, korban diberangkatkan ke Bandara Samsudinnor Banjar Baru dan selanjutnya dibawa ke kampung halamannya, Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Mungkin itulah Artikel Kronologi ABK Kapal Tug Boat Prime 162 yang Tewas Akibat Tali, Menurut beberapa para pelaut senior, biasanya kurang kordinasi antara pegang kemudi di atas anjungan dengan orang yang bekerja di deck, oleh sebab itu radio komunikasi saat bekerja sangat penting agar bisa mengambil aba-aba steering kemudi apakah di stop atau jalan saat olah gerak kapal
Insiden tersebut terjadi di muara Satui sekira jam 06.00 Wita saat kapal tugboat bernama Prime 162 menarik kapal tongkang bermuatan batu bara milik PT.PNTS.
Rekan korban, Jamal mengatakan, ketika itu hujan sangat deras disertai angin kencang, air sungai sangat deras dan posisi kapal goyang.
" Saya bersama korban posisi berhadapan memegang tali tambat. Dia mendorong tali dan saya menarik tali.
Ketika tali masuk baling-baling dan menggulung mengencang, terjadi sentakan dan menghantam leher sebelah kanannya.
Dia pun terlempar mengenai dinding kapal. Dia pun terkapar. Sempat saya memanggil kapten untuk minta pertolongan namun korban tewas seketika," terangnya.
Anggota polairud, Brigadir M.Rifani dan Brigadir Eko Deswantoro kepada awak media menerangkan, sekira jam 06.30 Wita ada laporan kecelakaan kerja diatas kapal, setelah itu kami langsung menuju lokasi.
" Saat bekerja, mereka sudah mengunakan peralatan keselamatan," ujarnya.
Setelah proses pemeriksaan di Puskesmas Satui, sekira jam 14.00 Wita, mengunakan ambulance, korban diberangkatkan ke Bandara Samsudinnor Banjar Baru dan selanjutnya dibawa ke kampung halamannya, Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Mungkin itulah Artikel Kronologi ABK Kapal Tug Boat Prime 162 yang Tewas Akibat Tali, Menurut beberapa para pelaut senior, biasanya kurang kordinasi antara pegang kemudi di atas anjungan dengan orang yang bekerja di deck, oleh sebab itu radio komunikasi saat bekerja sangat penting agar bisa mengambil aba-aba steering kemudi apakah di stop atau jalan saat olah gerak kapal