masukkan script iklan disini
Pelaut Online - Berita Iqro CS tak menyangka jika sampai hari ini bersama 4 orang rekannya masih bisa menyaksikan birunya air laut, padahal hampir satu mingggu bersama Aming,Muhidin, Iqbal dan Mawari terombang-ambing di tengah laut karena kapal mereka tenggelam di laut.
Informasi yang dihimpun bangkapos.com menyebutkan 5 nelayan asal Belitung itu sebelum kejadian bermaksud pergi melaut dengan tujuan ke perairan Karang Suciguna mencari ikan.
Kelima orang nelayan berangkat dari perairan Belitung, Selasa (16/8/2018) malam, namun di tengah perjalanan kapal yang ditumpangi para nelayan itu mengalami kerusakan saat sedang berada di tengah laut
Dalam kondisi itu pula, ombak justru tak bersahabat, tak ayal kapal mereka berukuran 5 GT (gross ton) pun kena terjangan ombak besar, saat itu pula sehingga kapal pun (KM Satria IV) akhirnya tenggelam diterjam ombak. Iqro Cs terpaksa terjun ke dalam laut demi menyelamatkan diri masing-masing.
Meski sebelumnya sempat berusaha meminta pertolongan namun usaha yang dilakukan Iqro CS sia-sia, namun untunglah kejadian tersebut sempat diketahui oleh tim Direktorat Polair Kepulauan Bangka Belitung (Ditpolair Polda Babel) yang kebetulan menemukan Iqro CS terombang-ambing di sekitar perairan Tanjung Rum, Sadai Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Senin (22/8/2016) pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Para nelayan itu kebetulan ketemu oleh anggota yang sedang melakukan patroli di sekitar perairan itu, meski sebenarnya pada waktu anggota kita sedang melakukan pencarian dua nelayan lainnya yang dikabarkan menghilang di tengah laut sekitar perairan pulau Semujur," kata Kabag Opsnal Ditpolair Polda Babel, AKBP Ronny Lumban Gaul didamping Kasatrol Ditpolair Polda Babel, AKBP Irwan D Nasution seijin Direktur Ditpolair Polda Babel, Kombes (pol) Lukas Gunawan di sela-sela memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (22/8/2016) di kantor Ditpolair Polda Babel, kawasan Pangkal Balam Kota Pangkalpinang.
Selanjutnya 5 orang nelayan itu pun akhirnya dievakuasi ke darat oleh tim anggota Ditpolair Polda Babel dengan menggunakan kapal patroli milik Ditpolair Polda Babel. Setiba di darat, atau siangnya 5 orang nelayan Belitung itu pun dibawa ke Pos Polair Sadai, Basel.
Dari kejadian itu, Ronny pun sempat menghimbau khususnya para nelayan hendaknya untuk berhati-hati ketika hendak pergi melaut atau untuk sementara waktu agar tidak melakukan aktifitas melaut karena cuaca sedang buruk.
Kejadian tenggelamnya KM Satria IV ditumpangi 5 orang ABK (nelayan) asal Belitung itu pun sempat pula diketahui pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) Pangkalpinang.
"Iya memang ada kejadian itu," kata Kasi Operasi Basarnas Pangkalpinang, Andriandi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat/short message service (SMS), Selasa (22/8/2016) siang via bangka.tribunnews.com
Mungkin itulah Artikel Berita Hari ini dan terimakasih telah baca postingan Seminggu Terombang Ambing Di Laut Akhirnya Nelayan ini Selamat Pelaut Harus Tahu Cara Mereka Menyelamatkan Diri! job perusahaan kapal untuk pelaut terbaru 1 juni dan juli 2016
Informasi yang dihimpun bangkapos.com menyebutkan 5 nelayan asal Belitung itu sebelum kejadian bermaksud pergi melaut dengan tujuan ke perairan Karang Suciguna mencari ikan.
Kelima orang nelayan berangkat dari perairan Belitung, Selasa (16/8/2018) malam, namun di tengah perjalanan kapal yang ditumpangi para nelayan itu mengalami kerusakan saat sedang berada di tengah laut
Dalam kondisi itu pula, ombak justru tak bersahabat, tak ayal kapal mereka berukuran 5 GT (gross ton) pun kena terjangan ombak besar, saat itu pula sehingga kapal pun (KM Satria IV) akhirnya tenggelam diterjam ombak. Iqro Cs terpaksa terjun ke dalam laut demi menyelamatkan diri masing-masing.
Meski sebelumnya sempat berusaha meminta pertolongan namun usaha yang dilakukan Iqro CS sia-sia, namun untunglah kejadian tersebut sempat diketahui oleh tim Direktorat Polair Kepulauan Bangka Belitung (Ditpolair Polda Babel) yang kebetulan menemukan Iqro CS terombang-ambing di sekitar perairan Tanjung Rum, Sadai Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Senin (22/8/2016) pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.
"Para nelayan itu kebetulan ketemu oleh anggota yang sedang melakukan patroli di sekitar perairan itu, meski sebenarnya pada waktu anggota kita sedang melakukan pencarian dua nelayan lainnya yang dikabarkan menghilang di tengah laut sekitar perairan pulau Semujur," kata Kabag Opsnal Ditpolair Polda Babel, AKBP Ronny Lumban Gaul didamping Kasatrol Ditpolair Polda Babel, AKBP Irwan D Nasution seijin Direktur Ditpolair Polda Babel, Kombes (pol) Lukas Gunawan di sela-sela memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (22/8/2016) di kantor Ditpolair Polda Babel, kawasan Pangkal Balam Kota Pangkalpinang.
Selanjutnya 5 orang nelayan itu pun akhirnya dievakuasi ke darat oleh tim anggota Ditpolair Polda Babel dengan menggunakan kapal patroli milik Ditpolair Polda Babel. Setiba di darat, atau siangnya 5 orang nelayan Belitung itu pun dibawa ke Pos Polair Sadai, Basel.
Dari kejadian itu, Ronny pun sempat menghimbau khususnya para nelayan hendaknya untuk berhati-hati ketika hendak pergi melaut atau untuk sementara waktu agar tidak melakukan aktifitas melaut karena cuaca sedang buruk.
Kejadian tenggelamnya KM Satria IV ditumpangi 5 orang ABK (nelayan) asal Belitung itu pun sempat pula diketahui pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) Pangkalpinang.
"Iya memang ada kejadian itu," kata Kasi Operasi Basarnas Pangkalpinang, Andriandi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat/short message service (SMS), Selasa (22/8/2016) siang via bangka.tribunnews.com
Mungkin itulah Artikel Berita Hari ini dan terimakasih telah baca postingan Seminggu Terombang Ambing Di Laut Akhirnya Nelayan ini Selamat Pelaut Harus Tahu Cara Mereka Menyelamatkan Diri! job perusahaan kapal untuk pelaut terbaru 1 juni dan juli 2016