masukkan script iklan disini
Pelaut Online -Prosedur Keadaan Darurat Dan SAR # 3 setelah part 1 dan 2 tentang ilmu penyelamatan diatas kapal yang biasa dalam dunia internasional sebut Search and rescue (SAR) yang kesemua Latihan ada tata Cara Menanggulangi Keadaan Darurat tersebutterutama diatas kapal dengan tujuan :
-Menjaga ketrampilan ABK ,
-Menjaga kesiapan ABK ,
-Membiasakan diri ABK dalam situasi darurat ,
-Memeriksa kondisi peralatan ,
-Melaksanakan ketentuan yang ada dalam SOLAS .
Pelaksanaan Latihan Darurat sesuai SOLAS:
Diatas kapal penumpang latihan sekoci dan kebakaran harus dilaksanakan 1 kali seminggu atau segera sesudah meninggalkan pelabuhan terakhir .
Diatas kapal barang latihan sekoci dan kebakaran harus dilaksanakan 1 kali sebulan atau 24 jam sesudah meninggalkan pelabuhan bila ada penggantian ABK lebih dari 25% .
Pelaksanaan latihan darurat harus dicatat dalam buku journal / log book .
Setiap 3 bulan sekali sekoci penolong harus diturunkan ke air / bergiliran .
Semboyan bahaya untuk mengumpulkan para penumpang dimuster station terdiri dari 7 atau lebih tiupan pendek disusul dengan satu tiupan panjang secara terus menerus yang dibunyikan dgn suling kapal.
Keuntungan dibuatnya organisasi penanggulangan keadaan darurat
-Tugas dan tanggung jawab ABK tidak terlalu berat ,
-Tugas dan tanggung jawab tertulis dengan jelas,
-Hanya ada satu pimpinan / komando ,
-Terhindar dari hambatan hirarki formal ,
-Bila gagal, dapat segera dievaluasi untuk perbaikan ,
-Semua individu merasa saling terkait .
Pola penanggulangan keadaan darurat
Didasarkan pada suatu pola terpadu yang mampu mengintegrasikan aktivitas / upaya penanggulangan keadaan darurat secara cepat, tepat dan terkendali atas dukungan dari instansi terkait dan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia
Manfaat:
-Mencegah / menghilangkan kemungkinan kerusakan akibat meluasnya keadaan darurat ,
-Memperkecil kerusakan materi dan lingkungan ,
-Menguasai keadaan / under control .
Langkah-langkah untuk menanggulangi keadaan darurat
Pendataan
Dalam menghadapi setiap keadaan darurat harus diputuskan tindakan apa yang akan diambil untuk mengatasinya.
Perlu dilakukan pendataan sejauh mana keadaan darurat dapat membahayakan awak kapal, kapal dan lingkungan serta bagaimana cara mengatasinya disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia .
Langkah-langkah pendataan
-Tingkat kerusakan kapal ,
-Gangguan keselamatan kapal / stabilitas ,
-Keselamatan manusia ,
-Kondisi muatan ,
-Pengaruh kerusakan pada lingkungan ,
-Kemungkinan bahaya terhadap dermaga atau kapal lain .
Seseorang yang menemukan keadaan darurat harus membunyikan tanda bahaya, melaporkan kepada perwira jaga yang kemudian akan menyiapkan organisasi .
Bagi yang berada dilokasi kejadian segera mengambil tindakan untuk mengendalikan keadaan sampai diambil alih oleh organisasi keadaan darurat .
Setiap orang harus tahu dimana tempat dan apa tugasnya yang harus siap menunggu perintah .
Alarm kebakaran kapal :alarm ini harus diikuti dengan beberapa tiupan panjang dengan waktu antara tidak kurang dari 10 detik .
Denah peralatan pemadam kebakaran :harus dipasang secara tetap pada tempat² yang mudah dilihat disetiap geladak .
Pengawasan dan pemeliharaan :peralatan pemadam kebakaran harus selalu siap untuk digunakan setiap saat, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala oleh perwira yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengisian tabung yang tepat waktu .
Latihan :Untuk menjaga kewaspadaan dan kesiapan ABK, harus diadakan latihan baik teori maupun praktek secara berkala dan teratur,Latihan bersama dengan personil darat untuk pertukaran informasi, baik mengenai jumlah maupun letak alat pemadam kebakaran guna memperlancar dalam pelaksanaan bila terjadi kebakaran dikapal atau keadaan darurat lainnya.
Berikut Empat petunjuk perencanaan keadaan darurat diatas kapal
1.Pusat komando :
Kelompok yang mengontrol kegiatan dibawah pimpinan Nakhoda atau perwira senior serta dilengkapi dengan perangkat komunikasi intern dan extern .
2.Satuan keadaan darurat :
Kelompok ini dibawah seorang perwira senior yang dapat menaksir keadaan, melaporkan kepusat komando, menyarankan tindakan apa yang harus diambil, jenis bantuan apa dan dari mana bantuan tersebut didatangkan.
3.Satuan pendukung :
Kelompok ini dibawah seorang perwira, harus selalu siap membantu kelompok induk dengan perintah pusat komando dan menyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan, pppk dlsbgnya .
4.Kelompok ahli mesin kapal :
Kelompok ini dibawah satuan pendukung ahli mesin kapal, menyiapkan bantuan atas perintah pusat komando. Tanggung jawab utamanya dikamar mesin dan dapat memberikan bantuan lain bila diperlukan .
Baca Postingan Lainya Yaitu :
Bagaimana Cara Terbaru Cek Sertifikat Online Pelaut Dengan Mudah Serta Pengertian
Contoh Surat Lamaran Kerja Pelaut AB, Rating, Oiler, Chef Cook Dan Perwira Kapten
Daftar Lengkap Berapa Biaya Kursus Semua Jenis Sertifikat Di STIP Jakarta
Harga Tiket Kapal PELNI Terbaru 2016 Serta Alamat Kantor Agen diseluruh indonesia
-Menjaga ketrampilan ABK ,
-Menjaga kesiapan ABK ,
-Membiasakan diri ABK dalam situasi darurat ,
-Memeriksa kondisi peralatan ,
-Melaksanakan ketentuan yang ada dalam SOLAS .
Pelaksanaan Latihan Darurat sesuai SOLAS:
Diatas kapal penumpang latihan sekoci dan kebakaran harus dilaksanakan 1 kali seminggu atau segera sesudah meninggalkan pelabuhan terakhir .
Diatas kapal barang latihan sekoci dan kebakaran harus dilaksanakan 1 kali sebulan atau 24 jam sesudah meninggalkan pelabuhan bila ada penggantian ABK lebih dari 25% .
Pelaksanaan latihan darurat harus dicatat dalam buku journal / log book .
Setiap 3 bulan sekali sekoci penolong harus diturunkan ke air / bergiliran .
Semboyan bahaya untuk mengumpulkan para penumpang dimuster station terdiri dari 7 atau lebih tiupan pendek disusul dengan satu tiupan panjang secara terus menerus yang dibunyikan dgn suling kapal.
Keuntungan dibuatnya organisasi penanggulangan keadaan darurat
-Tugas dan tanggung jawab ABK tidak terlalu berat ,
-Tugas dan tanggung jawab tertulis dengan jelas,
-Hanya ada satu pimpinan / komando ,
-Terhindar dari hambatan hirarki formal ,
-Bila gagal, dapat segera dievaluasi untuk perbaikan ,
-Semua individu merasa saling terkait .
Pola penanggulangan keadaan darurat
Didasarkan pada suatu pola terpadu yang mampu mengintegrasikan aktivitas / upaya penanggulangan keadaan darurat secara cepat, tepat dan terkendali atas dukungan dari instansi terkait dan sumber daya manusia serta fasilitas yang tersedia
Manfaat:
-Mencegah / menghilangkan kemungkinan kerusakan akibat meluasnya keadaan darurat ,
-Memperkecil kerusakan materi dan lingkungan ,
-Menguasai keadaan / under control .
Langkah-langkah untuk menanggulangi keadaan darurat
Pendataan
Dalam menghadapi setiap keadaan darurat harus diputuskan tindakan apa yang akan diambil untuk mengatasinya.
Perlu dilakukan pendataan sejauh mana keadaan darurat dapat membahayakan awak kapal, kapal dan lingkungan serta bagaimana cara mengatasinya disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia .
Langkah-langkah pendataan
-Tingkat kerusakan kapal ,
-Gangguan keselamatan kapal / stabilitas ,
-Keselamatan manusia ,
-Kondisi muatan ,
-Pengaruh kerusakan pada lingkungan ,
-Kemungkinan bahaya terhadap dermaga atau kapal lain .
Seseorang yang menemukan keadaan darurat harus membunyikan tanda bahaya, melaporkan kepada perwira jaga yang kemudian akan menyiapkan organisasi .
Bagi yang berada dilokasi kejadian segera mengambil tindakan untuk mengendalikan keadaan sampai diambil alih oleh organisasi keadaan darurat .
Setiap orang harus tahu dimana tempat dan apa tugasnya yang harus siap menunggu perintah .
Alarm kebakaran kapal :alarm ini harus diikuti dengan beberapa tiupan panjang dengan waktu antara tidak kurang dari 10 detik .
Denah peralatan pemadam kebakaran :harus dipasang secara tetap pada tempat² yang mudah dilihat disetiap geladak .
Pengawasan dan pemeliharaan :peralatan pemadam kebakaran harus selalu siap untuk digunakan setiap saat, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala oleh perwira yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengisian tabung yang tepat waktu .
Latihan :Untuk menjaga kewaspadaan dan kesiapan ABK, harus diadakan latihan baik teori maupun praktek secara berkala dan teratur,Latihan bersama dengan personil darat untuk pertukaran informasi, baik mengenai jumlah maupun letak alat pemadam kebakaran guna memperlancar dalam pelaksanaan bila terjadi kebakaran dikapal atau keadaan darurat lainnya.
Berikut Empat petunjuk perencanaan keadaan darurat diatas kapal
1.Pusat komando :
Kelompok yang mengontrol kegiatan dibawah pimpinan Nakhoda atau perwira senior serta dilengkapi dengan perangkat komunikasi intern dan extern .
2.Satuan keadaan darurat :
Kelompok ini dibawah seorang perwira senior yang dapat menaksir keadaan, melaporkan kepusat komando, menyarankan tindakan apa yang harus diambil, jenis bantuan apa dan dari mana bantuan tersebut didatangkan.
3.Satuan pendukung :
Kelompok ini dibawah seorang perwira, harus selalu siap membantu kelompok induk dengan perintah pusat komando dan menyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan, pppk dlsbgnya .
4.Kelompok ahli mesin kapal :
Kelompok ini dibawah satuan pendukung ahli mesin kapal, menyiapkan bantuan atas perintah pusat komando. Tanggung jawab utamanya dikamar mesin dan dapat memberikan bantuan lain bila diperlukan .
Baca Postingan Lainya Yaitu :